Minggu, 06 Agustus 2017

Kerja dan Energi

                                                                Energi dan Kerja

Besaran dan Satuan

BESARAN DAN SATUAN

A.     Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan dapat dinyatakan dengan angka. Besaran pokok atau besaran dasar adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk mendefinisikan besaran lain. Besaran pokok ini bebas terhadap besaran pokok lainnya.

Dalam satuan sistem internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok berdimensi dan dua buah besaran tambahan tak berdemensi.

Tujuh besaran pokok berdimensi :

No.
Besaran Pokok
Satuan
Dimensi
1.
Panjang
Meter (m)
L
2.
Massa
Kilogram (kg)
M
3.
Waktu
Sekon (S)
T
4.
Kuat arus
Ampere (I)
I
5.
Suhu
Kelvin (K)
θ
6.
Intensitas cahaya
Candela (cd)
J
7.
Kuantitas zat
Mole (mol)
N

Dua besaran tambahan tak berdimensi:


No.
Besaran Tambahan
Satuan
1.
Sudut datar
Radian/radial (rad)
2.
Sudut ruang
Streradian (Sr)

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Contoh besaran turunan:

No.
Besaran Turunan
Satuan
1.
Tekanan
Pascal (Pa)
2.
Gaya
Newton (N)
3.
Energi
Joule (J)
4.
Daya
Watt (W)
5.
Frekuensi
Hertz (Hz)
6.
Muatan listrik
Coulomb (c)
7.
Beda potensial
Ohm Volt (V)
8.
Hambatan listrik
Ohm (𝛀)
9.
Fluks magnetik
Weber (Wb)
10.
Induksi magnet
Tesla (T)
11.
Induktansi
Henry (H)
12.
Fluks cahaya
Lumen (Ln)
13.
Kuat penerbangan
Lux
              Lembaga berat dan ukuran Internasional (the Internasional Bureau of Weights and Measures), yang terletak didekat paris dan didirikan dalam tahun 1875. Badan ini berhubungan dengan semua laboratorium standar diseluruh dunia, misalnya dengan laboratorium standar di Amerika, lembaga standar nasional. Secara berkala Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran, suatu badan internasional, mengadakan pertemuan untuk membuat resolusi  dan rekomendasi. Pertemuan pertama diadakan tahun 1889 dan pertemuan ke-14 tahun 1971.
            Berdasarkan hasil-hasil pertemuan sebelumnya dan hasil-hasil panitia internasional, menetapkan tujuh besaran sebagai dasar (tujuh besaran pokok). Ketujuh besaran ini merupakan dasar bagi sistem Satuan Internasional, biasannya disingkat SI, dari bahasa Perancis “Le systeme Internasional d’Unities”.  

B.     Penetapan Standar dalam Tujuh Besaran Pokok
1.      Standar Panjang
Pada tahun 1960, satu meter standar didefinisikan sebagai jarak yang sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang radiasi oranye-merah yang dipancarkan oleh isotop kripton (Kr86 ) dalam lucutan (discharge) listrik yang menurut notasi spektroskopi dinyatakan dengan 2P10-5d5. Sumber cahaya Kr86. lampu tersebut didinginkan dengan nitrogen cair (dengan seijin the Nasional Physical Laboratories, Teddington, England).
2.      Massa Standar
Kilogram standar adalah sebuah massa standar, yaitu massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Sevres. dekat Paris, Perancis di kantor Internasional tentang Berat dan Ukuran, atau disamakan dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4oC.
3.      Standar Waktu
Pada tahun 1967, ditetapkan bahwa satu detik adalah waktu yang diperlukan oleh atom cesium untuk bergelar sebanyak 9.192.631.770 kali.
4.      Standar Arus Listrik
Arus listrik diukur dalam ampere satu ampere didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik satu coulomb (1 coulomb = 6,25.1018 elektron) yang melewati satu penampang dalam waktu satu detik.
5.      Standar Suhu
Pada tahun 1954, dalam konggres perhimpunan Internasional fisik diputuskan bahwa suhu titik lebur es pada 76 cm Hg yaitu T=373,15O K.
6.      Standar Intensitas Cahaya
Pada tahun 1948, ditentukan sumber cahaya standar yang didasarkan atas cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu titik lebur platina (1773o C), yaitu dinyatakan dengan satuan candela. Satuan candela didefinisikan sebagai benda hitam seluas satu meter persegi yang bersuhu titik lebur platina (1773o C) akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 × 105 candela.
7.      Standar Jumlah Zat
Jumlah zat dalam satuan Internasional diukur dengan mol. dimana 1 mol zat terdiri atas 6,025 × 1023 buah partikel. Bilangan 6,025 × 1023 disebut dengan Bilangan Avogadro.

C.     Satuan
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya(F) mempunyai satuan Newton dan Berat mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
1.   Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara Internasional disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh : meter, kilogram, dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
·         Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
·         Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku

No.
Besaran Pokok
Satuan MKS
Satuan CGS
1.
Massa
Kilogram (kg)
gram(g)
2.
Panjang
Meter (m)
Centimeter(cm)
3.
Waktu
Sekon (S)
Sekon (S)
4.
Kuat Arus
Ampere (A)
Statampere (statA)
5.
Suhu
Kelvin (K)
Kelvin (K)
6.
Intensitas Cahaya
Ccandela (cd)
Candela (cd)
7.
Jumlah Zat
Kilomole (mol)
Mol

D.     Faktor Konversi
·         Sudut ruang
1 bola = 4 π streradian = 12,57 steradian
·         Panjang
1 cm = 0,39373 in = 3,281 × 10-2 ft
1 inci = 2,54 cm = 8,333 × 10-2 ft
1 kaki = 30,48 cm = 1 ft = 12 in
1 mil = 1,609 × 105 cm = 6,336 × 104 in
1 mil = 5280 ft
1 angstrom = 10-10 m
1 mil laut = 1852 m = 1,151 miles = 6076 ft
1 tahun cahaya = 9,46 × 1012 Km
1 yard = 3 ft
1 rod = 16,5 ft
1 mil = 10-3 in
·         Luas
1 mil kuadrat = 2,788 × 108 ft2 = 640 acros
1 barn =10-28 m2
1 acro = 43,6 ft2
·         Volume
1 galon fluida Amerika = 4 kuart fluida Amerika = 128 ons fluida Amerika = 231 in3
1 galon kerajaan Inggris = 277,4 in
1 liter = 10-3 m3
·         Massa
1 ons = 28,35 gram
1 pon = 453,6 gram
1 ton = 1000 kg
1 kg = 2,205 lb
1 slug = 32,17 lb = 14,59 kg
·         Laju
1 knot = 1 mil laut/h = 1,852 km/jam = 0.5144 m/s = 1,688 ft/s
·         Tekanan
1 bar = 106 dyne /cm2 = 0,1 Mpa
1 millibar = 103 dyne/cm2 = 102 pa
E.     Notasi ilmiah dan aturan pembulatan

Notasi ilmiah adalah cara untuk menuliskan sebuah bilangan dalam bentuk pangkat dari sepuluh. Dengan kata lain, bilangan dituliskan dalam bentuk a×10n dimana a adalah sebuah bilangan riil yang memenuhi syarat 1 ≤ |a| < 10dan n adalah sebuah bilangan bulat. A disebut sebagai eksponen. Perhatikan bahwa nilai absolut dari a harus paling kecil adalah 1 dan kurang dari 10, sehingga 0,34 × 102 dan -11,23 × 104 bukan merupakan notasi ilmiah.
Contoh penulisan bilangan dengan notasi ilmiah
·         1234 dituliskan sebagai 1,234 × 103
·         -0000023 dituliskan sebagai -2,3 × 10-5 
·         50000000 dituliskan sebagai 5 × 10

Aturan pembulatan
Dalam melakukan penganalisisan data mungkin akan dihadapi dengan bilangan bilangan yang tidak bulet, artinya bilangan yang mengandung angka desimal. Untuk keperluan praktis biasannya akan dilakukan pembulatan bilangan terhadap hasil analisis yang mengandung angka desimal. Di samping itu juga dalam penganalisisan akan banyak dijumpai perhitungan-perhitungan yang menggunakan notasi jumlah. Berikut ini akan diberikan tiga buah aturan pembulatan bilangan yang banyak digunakan dalam penganalisisan data.
·         Aturan 1
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5 maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinnya tetap(tidak berubah).
Contoh:
50,15 ton dibulatkan hingga satuan ton terdekat menjadi 50 ton. Dalam hal ini angka-angka yang harus dihilangkan adalah 15 dan angka terkiri dari 15 itu adalah 1 (kurang dari 5) maka angka terkanan yang mendahului 15, yaitu 0 tetap.
·      Aturan 2
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka bukan nol semua maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
Contoh:
6895 kg dibulatkan hingga ribuan kg menjadi 7000 kg. Dalam hal ini , angka-angka yang harus dihilangkan 895 dan angka terkiri dari 895 itu adalah 8 (lebih dari 5) maka angka terkanan yang mendahului 895, yaitu 6, bertambah dengan satu menjadi 7
·      Aturan 3
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama dengan 5 atau angka 5 diikuti oleh angka-angka nol semua maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap jika angka tersebut genap, dan bertambah satu jika angka tersebut ganjil.
Contoh:
14,35 gram dibulatkan hingga persepuluhan gram terdekat menjadi 14,4 gram. Dalam hal ini angka yang harus dihilangkan adalah 5, maka angka terkanan yang mendahuli 5 yaitu 3 bertambah satu menjadi 4 (karena 3 merupakan angka ganjil).

Sumber

http://triarianto11.blogspot.co.id/2014/10/notasi-ilmiahangka-pentingdan-aturan.html
Soebyakto.2016.Fisika Terapan 1.Tegal:Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal